Another Story from Laskar PBR 2011
Tuh kan, kalo lagi mood nulis, bawaannya pengen buka laptop mulu.. Saat gue nulis postingan ini, baru aja Nicopa (kutang bio 2011) ke rumah buat minjem buku. Nah pas itu dia cerita tentang salah seorang mahasiswa di fakultas gue tercinta, tapi bukan di jurusan gue tersayang yang kuliahnya –lagilagi- terganjal sandungan finansial. Semenjak masuk kuliah, gue semakin tersadarkan sama hal ini. Bahwa pada kenyataannya uang memang berbicara lebih pada kesempatan. Waktu jamannya putih abu-abu (backsound : Blink) gue belum ngeh lah sama masalah ini. Sekolah gue termasuk yang murah, standar lah ya bayarannya, gak sampe 300rb per bulan, dan kita masih kenal sistem subsidi silang. Jadi kalo ada yang gak mampu ya akan sangat mungkin tertolong. Gak perlu khawatir kita bakal kehilangan temen cuma karena uang khususnya duit bayaran. Tapi di bangku kuliah ini, satu semester yang lalu, kelas gue baru aja kehilangan salah satu anggota trio libels yang unyu munyu itu. Bahan ceng-cengan gue, bahan gom...