Menjadi Kakak, tapi Tetap Adik

Assalamu'alaykum adikku :)
Dari salah satu sudut pusat Ibukota, kulantunkan alunan rindu dalam hening malam.

Hei, gak kerasa ya kalian mau punya adik lagi? :D
Rasanya baru kemarin melihat kalian berlari-lari kecil dengan slayer ungu di pundak/kepala kalian. Hehe..
Waktu memang tak bisa ditahan lajunya ya? :)

Adikku,
Alhamdulillah, semakin hari kakak semakin bangga sama kalian :) Tau kenapa? Karena makin hari, makin jelas karakter kalian berkembang. Keunikan individu kalian menjadi satu warna tersendiri dari perjalanan hidup kakak. Kalian tumbuh dan berkembang dengan sangat baik, bahkan tak jarang progress kalian jauh lebih cepat dan baik dari kakakmu ini *hiks* tapi tak apa, memang itu tugas seorang kakak bukan? Memastikan adik menjadi jauh lebih baik darinya.


Adik pertama, Formica rufa. Sukses ya semester 7 nya! Jangan bandel pas KKN, PKL, dan PKM!


Adikku,
Rasanya aneh jujur. Kita bertemu baru 2-3 tahun terakhir, tapi rasa sayang ini tumbuh menjalar begitu cepat. Mungkin cerita dan interaksi bersama kalian menjadi auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan bahkan asam traumalin dari pohon kasih sayang kita (nah loh fisiologi tumbuhannya diinget lagi :p). Hal ini serta merta membuktikan bahwa keluarga tak hanya berasal dari hubungan darah ya :) Alhamdulillah, Allah izinkan kakak mengenal kalian, menempatkan kalian dalam ruang-ruang orang kesayangan di hati, dan Allah izinkan kakak belajar banyak dari kalian. Alhamdulillah, hadza min fadhli rabbi :)

Adik kedua dan ketiga. BEMJ Biologi 2015-2016 (aku gak nemu foto lain, pake ini aja deh ya -.-v)


Adikku,
Kalian pasti paham. Kehadiran adik-adik baru nanti menjadi salah satu momentum "ujian" bagi kalian. Bagaimana perilaku kalian menjadi contoh bagi mereka, bagaimana mereka belajar dari kalian, bagaimana mereka mengenal dunia kampus dari kalian, dan mungkin bagaimana mereka menemukan jati diri bersama kalian. Nampak berat ya? :)
Satu hal yang harus diingat, mendidik mereka dengan cara apa pun harus kita awali dengan niat baik. Jika kamu merasa hebat di hadapan mereka padahal belum apa-apa, periksa lagi hatimu. Ikhlas kah? Jumawa kah? Niatkan untuk belajar bersama sekaligus mengiringi mereka. Bukan hal mustahil mereka akan jadi guru kalian, meskipun mereka tak berpikir ke sana. Contohnya sudah aku rasakan bersama kalian :)

Dik, jika di perjalanan nanti adik-adikmu berkembang tidak seperti "jalur yang sudah kau rencanakan", bersyukurlah selama mereka dalam kebaikan. Mereka bukan lagi anak kecil, bukan pula anak yang hanya meng-imprinting induknya (lihat istilah ekologi hewan). Pendidikan mereka adalah andragogi, pendidikan orang dewasa.
Masih ingat kalau belajar itu adalah proses rekonstruksi? Mereka menerima informasi, lalu mengasosiasi, kemudian merekonstruksi informasi menjadi pengetahuan baru, dan voila! mereka praktikkan itu semua. Yang mereka temui bukan hanya kalian, mereka mencuplik pribadi-pribadi temannya, temanmu, dan bahkan mungkin kamu untuk dijadikan role model. 


Kita gak dibikin dari cetakan kue. Perbedaan itu anugrah dan karunia.
Adikku,
Mungkin jarak dan waktu mulai memecah frekuensi perjumpaan, tetapi dalam doa tiada putus terlantun untuk kebahagiaan dan kesuksesan kalian :) Jangan pernah sungkan berbagi, jangan pernah segan memanggil, jangan pernah merasa tak enak jika butuh bantuan. Meski sudah jadi kakak, kalian tetap adikku :)

Aku bersyukur pada Allah, karena kuasa-Nya di lauhul mahfuz cerita kita tertulis..
Dalam hidupku, tersebut nama kalian.
Dalam perjalanan ini, aku belajar dari kalian.

Adikku,
Akan sangat kurindukan raut wajah kalian. Yang kadang tersenyum namun nanar, yang mencoba ceria namun gundah, yang berusaha ceria walau lelah semalam suntuk begadang demi pre-test, laporan, ppt, proker, LPJ, RK, LK, UAS, UAP, UTS, dan lain sebagainya
Akan sangat kangen dengan "Kaaaaaaak, mau curhat.." atau "Mbak, lagi di mana? Mau cerita." atau "Teh, tau gak? Masa tadi ......" atau "Kak, mau minta pendapat.." atau "Kak, ada waktu luang gak. Mau minta tolong..." atau sekedar sosok kalian yang menyapa dari kejauhan, kemudian memeluk saat kita dekat :)

Ceritaku terlalu panjang ya? Hehe. Habisnya lagi kangen sih 
Uhibbukum fillah 

Senyum habis baper karena, "Kak, foto bareng yuk. Aku nunggu..." huaaaaa :'(


Jakarta, 24 Juli 2015
Yang in syaa Allah selalu menyayangi kalian.

-kakak-

Comments

  1. MasyaAllah poto terakhir sejuk2 amat

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Alhamdulillah, gak nyangka sih bakal dipertemukan sm adik2 ky mereka :) hai, salam kenal :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mana yang Duluan? (The Ways to Manage Your Priority)

Cerita dari Cipelang ♥

Kita Memang Harus Berbeda