Mana yang Duluan? (The Ways to Manage Your Priority)

Pernah mengalami agenda yang betrok sana-sini? Kemudian bingung mau datang ke yang mana (dan akhirnya malah jadi absen semua *sigh). Pernah salah ambil keputusan kemudian ngerasa "Kayaknya bisa lebih maksimal kalo tadi ke sana dulu deh.."?

Beraneka macam penyesalan tentang prioritas waktu dan kegiatan yang sering kita hadapi. Beberapa orang sering bertanya ke saya tentang manajemen waktu. Percayalah sampai saat ini kadang saya mengalami loss moment juga kok. Hehe. But trust me, ketika kuliah, organisasi, kerja, dan main teratur dengan baik maka kamu akan dapat aktualisasi diri yang maksimal. Satu hal yang saya yakini, setiap orang pasti memiliki kunci utama untuk memanage agenda dan waktunya dan itu akan berbeda pada tiap individu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah, kenali kunci utama kalian. Lalu, atur agenda sesuai dengan kunci pondasi yang sudah kalian tetapkan.

Well, honestly saya ini makhluk yang harus cukup tidur 6-7 jam per hari dan ini adalah kunci pengaturan waktu untuk saya pribadi (kalau gak cukup biasanya saya bisa rungsing* seharian dan jadi gak maksimal ._.). Jadi, bagaimana saya mengatur 17-18 jam yang tersisa? Saya punya beberapa patokan pengaturan prioritas yang selalu jadi "standar ganda" untuk agenda pribadi. Di antaranya adalah: skala penting dan mendesak, skala kebermanfaatan diri, dan skala 'come first put first'.  

1. Skala Penting dan Mendesak
Terkadang, saya menggunakan skala ini kalau ada beberapa agenda yang saya sendiri bingung untuk menentukan mana yang harus didahulukan. Kunci penggunaan skala ini adalah kita harus menganalisa mana yang penting dan mana yang mendesak. Wanna see how it will works for me? 
Sekali lagi, contoh di sini berdasarkan pribadi saya, you can make your own, fellas :)


Mine
Cara ini usefull banget buat saya untuk mengatasi agenda yang datang dadakan. Beberapa hal yang biasa dan harus dilakukan saya masukkan ke penting-tidak mendesak. Why? Biasanya ini terkait sama hobi atau aktualisasi diri. Sebagai individu yang minimal butuh penyaluran 20.000 kata per hari (artikel, klik di sini)  i extremely need to talk with everybody i know. Yes, i am. Public speaking di sini bukan melulu tentang mengisi seminar atau acara lain, ketika mengajar kemudian memberikan tips & trik ke murid juga menjadi salah satu bentuk penyaluran hasrat bicara (ceilah, hasrat.....). 

2. Skala Kebermanfaatan Diri
Berat ya bahasanya? Hehe. Setiap kali menyusun agenda mingguan selain prinsip "siapa cepat dia ditandai duluan", saya akan menilai seberapa bermanfaat saya dalam agenda/acara tersebut dan berapa banyak orang yang kecewa/disulitkan kalau saya meninggalkan agenda tersebut. Tawaran pembicara/moderator/MC seminar dan keputrian will be my first priority di sini, karena pasti banyak orang yang akan disulitkan kalau saya mendadak tidak bisa. Setelah itu baru mengajar masuk prioritas. Oh iya, sekarang saya kerja sebagai tutor dan guru privat, jadi not so hard to re-arrange their schedule.  
Bukan berarti menyepelekan agenda lain, tapi saya juga harus mengukur mana yang paling "fatal" ketika ditinggalkan. Bagi saya, kepercayaan adalah hal yang amat sangat penting untuk dijaga. Menjadi seorang pembicara adalah satu wadah yang sangat tepat untuk influencing the audience tentang pemikiran kita. Selama itu untuk kebaikan, harus diperjuangkan, bukan?

3. Skala 'Come First, Put First'
Ini adalah cara super efektif yang selalu dipakai sahabat-sahabat saya kalau ngajak kumpul/bukber (eh kan sekarang lagi Ramadhan, gapapa ya nyelip bukber dikit. hehe). Buat kalian yang punya agenda bertemu dengan sejuta orang penting, cara ini bagus banget buat diterapin pertama. Siapa yang janji bertemu lebih dulu, dia yang diprioritaskan pertama. Jangan lupa tentukan durasi kalau kebetulan di satu hari kamu ada beberapa agenda yang tidak bisa ditinggalkan. Selain untuk silaturahmi, saya pakai skala ini untuk atur jadwal ke lapangan (acara kampus atau yang lain) yang biasanya sudah ada info jauh hari sebelum hari H.

Ini skema pengaturan prioritas saya. Bukan hanya pakai salah satu, tapi saya kombinasikan ketiganya. Biasanya mulai dari nomor tiga, lalu disaring ke nomor satu, dan terakhir nomor dua. This is how i manage my days. Eventually, tetap takdir Allah yang menentukan lancar atau tidaknya, tapi tugas manusia itu berusaha kan?
Just be confidence to make your own schedule, dear. The time's Allah's, but how you deal with it, depends on yourself for sure. "By time. Indeed, mankind is in loss. Except for those who have believed and done righteous and advised each other to truth and advised each other to patience." (Al-Quran Surah Al-'Asr)

By the way, ibadah ada di prioritas mana?
Itu kebutuhan, bukan kepentingan. Doakan saya istiqomah ya :)
Semoga bermanfaat, jangan lupa bersyukur hari ini!

*rungsing = rewel gak karuan (Bahasa Sunda)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kita Memang Harus Berbeda

Mengenal Lima Bahasa Cinta (Bagian 1)

BIOTONE 2011 (y)