Ada Apa dengan Zakat?

Sebagai salah satu negara berkembang, fenomena penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan (masyarakat miskin) adalah hal yang lumrah di Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat sebanyak 28,59 juta (11,22 persen) penduduk indonesia adalah masyarakat miskin (data Maret 2015, klik di sini). Lalu, apakah lantas Indonesia memiliki potensi dana yang kecil? Dana umat yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa pada tahun 2015 mencapai 263,68 miliar rupiah dan 54,73% dana tersebut berasal dari zakat (data resmi, klik di sini). Fantastis bukan? Tentunya ini belum termasuk jumlah zakat dari banyak lembaga amil zakat dan seluruh masjid di Indonesia. Kemudian, jika setiap Ramadhan begitu besar jumlah dana diperoleh, mengapa angka kemiskinan masih saja bertambah setiap tahunnya? Maka jawabannya adalah "bagaimana zakat anda dikelola?".

Pepatah bijak mengatakan. "Jika kamu memberikan ikan kepada seseorang secara terus menerus maka kamu tidak akan mendidiknya untuk berusaha, tetapi jika kamu memberikan kail lalu mengajarkan bagaimana cara memancing maka kamu akan melatih dia untuk bertahan hidup." Hal ini selaras dengan bagaimana seharusnya pengelolaan zakat di Indonesia. Potensi sumber dana yang besar harus lah bijak disikapi agar membawa kemaslahatan ummat yang berjalan secara kontinuitas. Kemiskinan tidak pernah berjalan sendiri. Permasalahan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan kesehatan bak angin yang akan mengikuti saat busur panah "kemiskinan" dilepaskan. Pembinaan masyarakat menjadi kunci utama dari kesuksesan pengelolaan zakat itu sendiri. Masyarakat tidak hanya diberikan santunan tetapi juga diajak untuk mengelola dan mengembangkan sumber dana tersebut.

Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga penghimpun dana umat yang terus concern di bidang pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, Zona Madina Dompet Dhuafa menjadi buktinya. Terletak di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat, Zona Madina menjadi pusat pengembangan masyarakat di 17 desa (mencakup 4 kecamatan) yang berada di sekitar wilayah tersebut. Apa saja yang dapat kita temui di Zona Madina Dompet Dhuafa? RS Rumah Sehat Terpadu sebagai satu-satunya pelayanan kesehatan yang tidak memungut biaya sepeser pun ke pasien (100% free guaranteed).   SMART Ekselensia Indonesia, dengan menjunjung visi "menjadi sekolah kelas dunia" dan cita-cita "building future islamic leader" sekolah akselerasi (SMP-SMA) bebas biaya ini menjadi jawaban bagi siswa laki-laki berprestasi dari seluruh provinsi di Indonesia (dengan keterbatasan finansial) untuk melanjutkan pendidikannya. Program pemberdayaan terpadu masyarakat juga tak ketinggalan, ternak ikan hias serta berbagai produk buatan masyarakat pun menjadi komoditi oleh-oleh yang tidak boleh ketinggalan (keripik lele nya enak banget loh. I swear ^_^ ), dan ada Kampoeng Wisata Jampang! Memanah, silat praktis, sampai kampung inggris pun ada di sini.

Zona Madinah, Where Madani people come from :) in syaa Allah
Lebih lengkap tentang Zona Madina dan isinya? Tunggu postingan selanjutnya ya :)

Hal ini menjadi bukti bahwa Zakat adalah salah satu jalan keluar bagi permasalahan kemiskinan di Indonesia, hanya jika dikelola dan dikembangkan dengan cara yang tepat. Mengangkat tema "Zakatnesia, Berkah untuk Indonesia" Dompet Dhuafa semakin meyakinkan masyarakat luas bahwa "Berzakat semudah memberi like!". Di mana pun zakat anda bermuara, doakan dan niatkan semoga zakat anda dapat membawa keberkahan bagi bangsa ini.

Jadwal padat, belum sempat keluar rumah untuk menyalurkan ziswaf? Alhamdulillah, ada cara praktis di sini.
Masih bingung berapa jumlah zakat yang harus dikeluarkan? Yuk, cari tahu di sini.

Jika ingin memberikan kebaikan, mulailah dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil, dan mulai sekarang juga. - K.H. Abdullah Gymnastiar

Yuk, ikutan :)

Comments

Popular posts from this blog

Mana yang Duluan? (The Ways to Manage Your Priority)

Kita Memang Harus Berbeda

reasons why i choose you