Mengenal Lima Bahasa Cinta (Bagian 2)

Alhamdulillah ala kulli hal, masih diberikan Allah kesempatan buat nulis lanjutan "Lima Bahasa Cinta" ^^
Baca juga : Lima Bahasa Cinta Part 1
Yuk kita lanjut ke tipe berikutnya ^^

4. Waktu yang Berkualitas (Quality Time)
Anak sering rungsing ketika janji jalan-jalan terlupakan? Atau sering merengek minta diantar-jemput sekolah oleh Ayah/Bunda? Bisa jadi si anak termasuk ke dalam tipe yang satu ini. Momen bersama Ayah/Bunda akan sangat berarti bagi mereka. Tak peduli apa pun aktivitasnya, di mana pun tempatnya, atau kapan pun waktunya asal bersama Ayah/Bunda (mendapat full attention pastinya) mereka akan happy! ^^ Sering beredar curhatan orang tua yang merasa si kakak lebih mudah ngambek/cemburu/ngamuk ketika sudah memiliki adik, bisa jadi karena kebutuhan quality time mereka berkurang karena perhatian Ayah/Bunda terbagi kepada adik. Jangan terburu-buru menyalahkan mereka yang belum bisa legowo mengalah, sebagai orang dewasa untuk berlaku adil pun kita butuh belajar kan? ;)
Kerja sama Ayah/Bunda dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan cinta anak tipe ini. Beri mereka waktu spesial untuk bermain bersama Ayah/Bunda (no gadget, no disturber, hehe). Menyita waktu? Sudah pasti, tapi tak ada satu pun yang bisa memutar balik kesempatan kan? :)


5. Pelayanan (Acts of Service)
Seringkali orang tua tidak mau "melayani" anak karena takut si anak akan menjadi pribadi yang manja. Padahal stigma negatif ini belum tentu terbukti. Selama dalam batas kewajaran, in syaa Allah tidak akan tumbuh sifat tersebut. Sebenarnya, hasrat ingin dilayani adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Terlebih pada anak-anak yang belum mampu melakukan semua aktivitas secara mandiri. Anak dengan tipe ini akan sangat senang dengan kehadiran orang dewasa yang membantu pekerjaannya. Misalnya saat memasuki usia sekolah, kehadiran Ayah/Bunda untuk membantu mengerjakan tugas, menyiapkan peralatan sekolah, atau hal kecil lainnya akan sangat berarti untuk mereka (dengan catatan, hanya membantu ya bukan mengambil alih ^^). Jika belum masuk usia dewasa, ciri anak ini adalah senang bila diambilkan mainan (padahal berada dalam jarak yang dekat dengan jangkauannya), senang digendong depan untuk melihat suasana, butuh dibantu untuk tengkurap, berdiri, dan lain sebagainya.
Anak dengan bahasa cinta dominan pelayanan/service akan merasa sangat senang ketika "difasilitasi" oleh kedua orang tuanya. Seringkali anak akan merasa kesulitan lalu malas untuk belajar bila tidak difasilitasi. Ketika kebutuhan cintanya terasa cukup, maka dia akan memberikan pelayanan yang baik juga bagi orang-orang di sekelilingnya tanpa diminta. Bahasa sehari-harinya mah gak ogah-ogahan kalo disuruh-suruh. Hehe  ^^

Sebenarnya setiap anak memiliki seluruh bahasa cinta ini, hanya saja dominansi atau kadarnya yang berbeda-beda. Pada kenyataannya saya pun belum bisa mempraktikkan ke anak sendiri secara langsung, tapi saya coba kepada keponakan, murid, dan adik. Mengenal bahasa cinta apa yang tepat bagi mereka. Mempelajari sifat manusia itu hal yang unik, luas seperti samudera yang tiada bertepi.

"Menjadi orang tua itu sunnatullah, tetapi menjadi orang tua yang baik itu butuh keterampilan."
Mohon doa dari semua untuk saya yang fakir ilmu dan masih terus belajar :)

Semoga bermanfaat ^^

jika ada kritik/saran silahkan langsung kontak ke tresnaherdani@gmail.com ^^

Bukan logo lima faksinya "Divergent" kok :p

Comments

  1. "....Pada kenyataannya saya sendiri belum bisa mempraktikkan ke anak sendiri secara langsung, tapi saya coba kepada keponakan, murid, dan adik saya. ..."

    Segerakan Mbak Tresssss! Punya anaaaaak dan mempraktikkan bahasa cinta anak iniiiiii.

    Thanks berat ilmunyaaaaa. Sering-sering yaaaksss
    Aku jadi gak sabar mau punya anak deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. "Aku jadi gak sabar mau punya anak deh"
      Gi,,,,,,,, kamu duluan kayaknya nih :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mana yang Duluan? (The Ways to Manage Your Priority)

Kita Memang Harus Berbeda

Cerita dari Cipelang ♥